RSS feed

Super Junior Blogger Header 1 Pictures, Images and Photos

Senin, 16 September 2013

short story :: "SPECIAL GIFT"


This is my new short story ( just 1659 words). emm, drabble maybe. With Kyuhyun as namja cast. Check this out!



[ga niat banget edit foto buat cover -__-]


SPECIAL GIFT
KYent present [@shEnd95]
 
Sejak pertama kali melihat namja itu, tak pernah sekali pun Riri mencoba melihat namja lain. Sosoknya begitu sempurna bagi Riri. Setiap lekuk indah wajahnya, postur tubuhnya, suara emasnya, dan auranya yang begitu menawan.
Hell, mungkin terdengar picisan jika Riri benar-benar sudah jatuh hati padanya. Namun memang begitulah kenyataannya. Hanya sekali lihat, hatinya telah menuntun dirinya kedalam lembah cinta sang namja. Love at first sight, huhh?
Cho Kyuhyun imnida,” itulah kata-kata yang selalu terngiang di telinga Riri.
Setelah  perkenalan singkat pada pertemuan pertama mereka, tak pernah ada lagi obrolan lain yang terjalin. Hanya sekedar saling menyapa saat tak sengaja bertemu. Menunjukan formalitas semata.
Kadang Riri merasa gerah dengan keadaan seperti ini. Namja itu –Cho Kyuhyun-, namja yang ia klaim sebagai namja yang dicintainya. Walau berada di depan matanya, namun terasa begitu jauh dan tak dapat diraihnya.
Posisi Kyuhyun sebagai salah satu staf pengajar di music academy milik orang tuanya, membuat Riri juga sedikit canggung. Sementara dia siapa? Hanya seorang siswi tingkat akhir di sebuah senior high school yang mulai mencintai seorang namja yang terpaut usia 7 tahun lebih tua darinya.
Kedua anak Choi sajangnim mewarisi kecantikan eommanya. Jinri-ssi dan Riri-ssi begitu manis dan cantik.
Pujian yang pernah terlontar dari mulut Kyuhyun selalu menjadi ingatan terindah dalam memori Riri. Walau yang terakhir, pujian dari Kyuhyun bukan hanya untuk dirinya. Namun juga untuk eonni kesayangannya, Choi Jinri. Tapi itu bukanlah sebuah masalah, yang penting ia mempunyai satu lagi momen yang dapat diingat dari Cho Kyuhyun.
Kyuhyun ssaem sangat keren! Ah, andaikan aku bisa menikah dengannya!” harapan seperti itu rasanya seringkali Riri dengar dari para trainee Kyuhyun.
Namja itu memang punya sejuta pesona. Ia bisa begitu tegas saat mengajar, dan tak jarang juga mengeluarkan kata-kata pedas dari mulutnya. Namun ia juga mempunyai sisi lembut yang pasti bisa meluluhkan hati yeoja. Dan semua orang setuju itu adalah kharisma dari seorang Cho Kyuhyun.
Hanya dapat memperhatikan secara diam-diam. Bagaimana namja itu mengajarkan cara mengatur napas ketika bernyanyi juga penghayatan yang baik terhadap lagu. Guru vokal terbaik yang di miliki akademi itu.
Mencari Choi sajangnim, Riri-ssi? Beliau sedang rapat dengan pemegang saham. Mau menunggu?
Ah, ne. Gamsahamnida Kyuhyun-ssi. Saya akan menunggu di ruangannya saja!
Bukan itu, alasan terbesar Riri semakin sering mengunjungi music academy adalah Kyuhyun. Ia hanya mencari kesempatan agar dapat melihat namja itu. Mendengar suara merdunya sudah seperti candu bagi dirinya.
Gila, Kyuhyun membuatnya gila! Namja itu seperti mengambil alih segala macam saraf dalam otaknya. Matanya hanya untuk melihat Kyuhyun, hidungnya hanya untuk mencium aroma tubuh Kyuhun, telinganya hanya untuk mendengar suara merdu Kyuhyun, bibirnya hanya untuk mengecup Kyuhyun -suatu hari nanti-, pikirannya hanya untuk memikirkan Kyuhyun, dan hatinya hanya untuk mencintai Kyuhyun. Kyuhyun, Kyuhyun, Kyuhyun, Cho Kyuhyun! Hanya namja itu.
Kyuhyun ssaem dan Jinri-ssi serasi ya? Hubungan mereka bahkan tidak seperti seonsaengnim dan trainee,” mereka tidak tau kalau kata-kata itu dapat melukai Riri.
Choi Jinri -eonni yang lebih tua setahun dari Riri-, sangat bercita-cita menjadi penyanyi. Oleh karena itu ia memutuskan untuk masuk akademi milik orang tuanya. Berbeda dengan Riri, ia lebih tertarik dengan IT dibanding dunia entertaintment. Hal ini justru membuka peluang Jinri semakin dekat dengan Kyuhyun, tidak dengan Riri.
Rasa iri sering timbul ketika Riri melihat mereka –Kyuhyun dan Jinri- terlihat begitu akrab. Sedangkan hubungannya dengan Kyuhyun masih saja seperti orang asing. Bicara seadanya ketika bertemu dan tak pernah melakukan interaksi yang lebih khusus.
Lagi, Riri hanya bisa tersenyum getir ketika dirinya melihat mereka bersama. Jika mereka ditakdirkan bersama, sesungguhnya Riri sedang belajar untuk merelakannya. Cinta pertamanya, mungkin tak berjalan seindah yang dibayangkan.
Jinri~ya!” suara itu, Kyuhyun. “Mianhamnida, Riri-ssi. Saya pikir Jinri!
Jinri? Kenapa harus selalu dia? Tidak bisakah Kyuhyun melihat Riri untuk sekali saja? sebegitu bagusnya kah Jinri dibandingkan Riri? Pikiran-pikiran seperti itu selalu muncul begitu saja di kepala Riri.
Ah, gwenchana Kyuhyun-ssi!
Riri-ssi bisa memainkan harmonika?” namja itu melihat sebuah harmonika dalam genggaman Riri. “Aku mendengarnya sedikit tadi. Permainanmu sangat bagus!
A..an..ania! Aku masih amatiran!
Tidak terdengar seperti amatiran sama sekali! Kau berbakat!” semburat merah muncul begitu saja di pipi sang yeoja. “Mau mendengar permainanku?
Choi Riri, jantungnya begitu berdebar saat itu. Cho Kyuhyun, namja itu sedang menempelkan bibir kissable-nya pada harmonika milik Riri. Bibir itu, menempel di tempat yang sama dengan bibir Riri sebelumnya.
Kenapa bengong seperti itu? Permainanku sangat bagus yah? Tentu saja!” ternyata namja itu narsis! Tidak sekaku yang Riri bayangkan.
Ahh, sebentar lagi jam mengajarku dimulai! Aku harus segera ke kelas! Annyeonghigeseyo!
Sejak percakapan singkat itu, Riri dan Kyuhyun pun semakin dekat. Seiring berjalannya waktu, semakin sering pula obrolan-obrolan hangat tercipta diantara mereka. Kekakuan yang sebelumnya menjadi penghalang, perlahan mulai menghilang.
Walau begitu, kemajuan hubungan mereka tak juga mengubah rumor yang terus berkembang tentang Kyuhyun dan Jinri. Jika dibandingan, Riri memang sudah tertinggal jauh dari Jinri. Ketika ia baru bisa berbicara banyak dengan Kyuhyun, Jinri bahkan sudah melewati tahap semacam itu sejak lama.
Yang kudengar dari Choi sajangnim, Riri-ssi juga mahir bermain piano. Kenapa tidak masuk akademi seperti Jinri?
Aku lebih tertarik dengan IT. Sangat cinta dengan game, dan bercita-cita ingin membuat sebuah software game!
Game? Aku seorang master game! Berbagai macam game dapat kau temukan di rumahku! Tanya saja pada Jinri, dia sudah beberapa kali berkunjung ke rumahku!
Ne~” balas Riri tercekat. “Kyuhyun-ssi dekat juga yah dengan eonni?
Begitulah! Dia satu-satunya trainee yang tidak memanggilku ssaem, dengan polosnya ia malah memanggilku oppa! hehee.. Oh, iya. Kalau mau, Riri-ssi bisa memanggiku oppa juga seperti Jinri! Kita sudah cukup dekat kan?
Ne, Kyuhyun op-pa!” ucap Riri canggung.
Riri bisa berbangga hati, Kyuhyun lah yang memintanya duluan menghapus kekakuan diantara mereka. Dan namja itu juga merasakan hubungan mereka yang semakin dekat. Kyuhyun mungkin hanya melihat Riri sebagai adik kecil yang mempunyai banyak kesamaan dengan dirinya. Begitu pun sudah cukup bagus untuk saat ini.
Riri~ya, oppa boleh menitipkan sesuatu? Tolong berikan surat ini pada Jinri, ya!
Rasa penasaran tentu saja menggelitik Riri saat Kyuhyun menitipkan sebuah surat merah jambu padanya. Tapi dia masih tau diri untuk tidak membuka yang bukan haknya. Segala pikiran buruk juga sempat mampir ke otaknya. Akankah cinta pertamanya berakhir dengan ending yang menyedihkan?
Tapi diantara kemungkinan terburuk, pasti ada juga kemungkinan terbaik. Ego dalam dirinya menginginkan Jinri dan Kyuhyun berakhir sebagai sahabat semata, oppa-dongsaeng, atau apalah namanya. Asal jangan membuat kerugian untuk dirinya. Egois? Tentu saja, itu kan egonya.
Terima kasih sudah membantu oppa!” belaian lembut dari jemari Kyuhyun mendarat di kepala Riri.
Terima kasih untuk apa, oppa?
Terima kasih karena telah memberikan surat itu untuk Jinri! Berkat Riri yang cantik ini, rencanaku berjalan lancar!
Apa maksudnya? Apa Kyuhyun benar-benar mengungkapkan cintanya pada Jinri melalui surat itu? Riri menyesal, kenapa waktu itu tak ia buang saja surat menyebalkan itu?
Ah, oppa lupa memberi taumu! Sebenarnya itu surat dari Minho, trainee tingkat akhir yang populer itu! Ia terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya pada Jinri. Jadi oppa berusaha membantunya! Dan sekarang mereka sudah resmi berpacaran!” Riri tertegun sejenak mendengar penjelasan Kyuhyun.
Ia telah salah! Selama ini ia selalu menganggap Jinri juga memiliki rasa pada namja yang dicintainya. Bahkan kadang merasa Jinri adalah saingannya. Berlebihan? Rasanya tidak! Ia hanya terlalu takut cinta pertamanya direbut oleh saudara kandung yang disayanginya.
Tapi kini ia bisa tersenyum lebih cerah. Sepertinya Kyuhyun hanya menganggap Jinri seperti dongsaeng-nya sendiri. Perangai Jinri yang easy going, membuatnya mudah untuk dekat dengan Kyuhyun.
Sekarang Jinri sudah punya kekasih, apa Riri tak ingin memulai sebuah hubungan seperti itu juga?
Eh? Errr, sampai saat ini namja yang sedang kutunggu tak juga menyatakan cintanya padaku!
Bodoh! Riri hanya mau menunggu Kyuhyun! Kenapa namja itu tak pernah mengerti akan sorot mata sang yeoja untuknya. Tatapan yang setiap saat sarat akan kasih sayang dan cinta yang mendalam.
Bisakah angin berbisik pada Kyuhyun? Tolong sampaikan perasaan Riri padanya!
Satu detik, satu menit, satu jam, satu hari, satu bulan, hingga hampir setahun lamanya Riri menunggu. Tak adakah kesempatan untuknya bersama Kyuhyun? Apa namja itu tak pernah melihatnya sebagai yeoja? Harus berapa lama lagi ia menunggu?
Hmm, tak terasa hari cepat sekali berlalu! Dan aku sangat bersyukur kita masih diberi umur hingga 20 April ini, saengil chukhahaeyo Riri~ya!
Go..gomawo oppa! Oppa tau darimana hari ulang tahunku?
Kau benar-benar ingin tau? Kasih tau ga’ ya?
Namja itu jauh lebih menarik dari yang Riri bayangkan. Dengan selera humor yang tak biasa, juga keusilan yang tak terpikirkan sama sekali.
Aku tau dari mana pun sebenarnya tak begitu penting! Yang paling penting, aku akan mengabulkan segala permintaanmu hari ini! Apapun!
Jinjja?” Kyuhyun mengangguk. Riri berpikir sejenak, “Entahlah, oppa! Sepertinya tidak ada yang aku inginkan saat ini!
Bohong! Mungkin Riri memang tidak menginginkan sebuah barang atau apalah. Tapi ia menginginkan cinta Kyuhyun. Jika diminta, apakah Kyuhyun akan memberikannya?
Kau yakin?” namja itu berusaha meyakinkan. “Ya sudah, kalau begitu aku saja yang meminta sesuatu darimu!
Kenapa begini? Kyuhyun benar-benar tak bisa ditebak! Riri tak pernah tau apa yang ada didalam otak sang namja.
I love You, Choi Riri! Would you be my girlfriend?
Apakah Cho Kyuhyun sedang bercanda? Ini semua benar-benar tak lucu! Niat sekali namja itu mengerjai Riri. Riri hanya ingin sesuatu yang nyata! Kenapa namja itu malah membuat lelucon yang tak bermutu seperti itu? Rasanya mustahil jika itu benar-benar permintaan Kyuhyun.
Kenapa diam? Aku serius memintamu untuk jadi kekasihku, Choi Riri!” Kyuhyun kembali berucap dengan lebih serius. “Jika kau ragu karena perbedaan umur kita yang cukup jauh, kurasa aku bisa membimbingmu! Aku bisa menunggumu untuk tumbuh semakin dewasa seiring berjalannya waktu!
Setitik air jatuh dari pelupuk mata Riri. Haru, itu yang ia rasakan. Ternyata namja itu mempunyai perasaan yang sama dengannya. Bahkan ia tidak terganggu akan perbedaan usia mereka yang terbilang cukup jauh.
I do!” jawab Riri malu-malu. “I love you too, oppa!
I Know! Aku kan memang mempesona!
Oppa benar-benar narsis!” keluh Riri. “Tapi aku tetap sayang! Terima kasih telah menjadi special gift untukku!
Kecupan singkat Kyuhyun daratkan di kening yeoja-nya. Menyisakan semburat merah di pipi sang yeoja. Syukurlah, Riri menjadi yeoja yang paling beruntung di dunia. Tepat di hari ulang tahunnya, ia mendapatkan anugerah yang begitu indah. Kado special dari Tuhan. Cho Kyuhyun, Special Gift for her.
~ FIN ~


Hola! Setelah sekian lama, akhirnya saya bikin satu karya lagi. Emang ngga bisa dibilang bagus sih, tapi ini dibuat dengan sepenuh hati untuk eonni-ku tersayang. Selamat ulang tahun eonni! Ini kado yang waktu itu saya omongin. Agak telat juga sih, ngga apa-apa kan?
Maaf juga karena saya ganti marga-nya tanpa izin, hehe! Dan lagi cuma berbentuk short story, soalnya kalo long story takutnya malah ngga berujung kaya fic-fic saya yang lain. Kalo isi cerita sangat tidak memuaskan, maap-maap aje nih ya! jujur saya lebih demen yang sad ending, cuma buat eonni aja dibikin happy ending! Sekali-kali mau jadi maknae yang baik, gituuuu *kedip-kedip*
Dan buat siapa pun yang sengaja atau pun ngga sengaja baca special gift ini, kritik dan saran sangat ditunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Reader yang baik, saya sangat berharap kalian meninggalkan jejak setelah membaca. sepatah dua patah kata sangat bermanfaat membangun semangat saya menulis.. :)