RSS feed

Super Junior Blogger Header 1 Pictures, Images and Photos

Jumat, 18 November 2011

She is the Ghost?

this is my first fanfiction. castnya beberapa anak SuJu and SNSD + karangan saya juga.
ok lah, cek this out

Tittle    : She is the Ghost?
Author : Park Yeon Ah
Cast     : Kim Kibum
              Lizzy Tomp (random)
              Cho Kyuhyun
              Alexa Tomp (random)
              Kim Ryeowook
              Kwon YuRi
Genre  : romance, mystery, gaje
———————————————————-

She is the Ghost?

apa kau percaya hantu atau pun arwah penasaran? Tentu saja aku tidak. Orang yang sudah meninggal mana mungkin dapat kembali berada di tengah-tengah kita.


~AUTHOR’S POV~

“ah, hari ini aku pasti di omeli Shindong songsaenim lagi,” gerutu namja tampan bernama Kim Kibum. “kenapa aku sering telat saat kelas dance?” katanya lagi sambil berlari menyusuri lorong sekolah yang sudah sepi. Tentu saja sepi, pelajaran sudah di mulai sejak beberapa menit yang lalu.
“ya, kau! Kenapa kau telat lagi? Sudah yang ketiga kalinya kau telat di kelasku,” Shindong songsaenim langsung menyemprot Kibum saat masuk di kelasnya.
“mianhae songsaenim. Aku bangun kesiangan lagi,” jawab Kibum sambil menundukkan kepalanya. Ia sangat takut untuk menatap Shindong songsaenim yang sedang marah.
“kau kuhukum keliling  lapangan basket 10 putaran!” suruh Shindong songsaenim.
“MWO?” kata itu meluncur begitu saja dari bibir Kibum.
“kau mau protes?” kali ini Shindong songsaenim melotot tajam pada Kibum.
“ah, aniya. Araseo, aku harus berlari 10 putaran,” kata Kibum dengan nada pasrah.
~KIBUM’S POV~
“ah, sial. Kenapa selalu begini? Bahkan kali ini hukumanku di tambah,” aku menggertu sebal sambil terus berlari. “minggu kemarin aku hanya di hukum 5 putaran,” kataku lagi.
Pagi ini matahari mungkin sedang semangat-semangatnya memancarkan cahayanya. Uh, apakah dia tak tau aku sedang kepanasan sekarang? Tak bisakah dia menurunkan sedikit temperaturnya? Aku sudah sangat lelah dan kepanasan.
Ah, masih lima putaran. Mengapa sudah selelah ini? ini pasti karena tuan matahari yang sedang tak bersahabat denganku hari ini.
“Kibum~ah,” terdengar samar-samar suara yeoja memanggil namaku. Aku menoleh sebentar ke belakang. Ah, itukan Alexa. “tunggu!” katanya lagi. Aku menghentikan langkahku.
“waeyo?” tanyaku saat ia hampir sampai di tempatku berdiri.
“hah?” ia hanya mendesah pelan.
“apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanyaku sambil meneruskan lariku. Alexa masih menyesuaikan langkahnya denganku.
“aku di hukum Shindong songsaenim,” jawabnya. Kali ini kulihat ia sedang memajukan bibirnya. Haa, lucu sekali. Walaupun ia sedang memajukan bibirnya ia tetap terlihat cantik dengan wajah Amerika dan rambut blondenya yang ikal.
“kau di hukum berapa putaran Lex?” tanyaku tak sungkan. Aku sudah bersahabat dengan Alexa sekitar setahun, semenjak kami masuk sekolah yang sama.
“5 putaran. Kau?” tanyanya padaku. Walaupun Alexa asli berkebangsaan Amerika, ia telah fasih menggunakan bahasa Korea. Katanya ia sudah tinggal di Korea selama 5 tahun.
“10 putaran. Dan kau datang tepat saat aku tinggal 5 putaran lagi,” jawabku masih berlari.
Aku dan Alexa mempunyai genk di sekolah ini. genk kami bernama O2, terdiri dari empat member. Kim Kibum, Alexa Tomp, Kim Ryeowook, dan Cho Kyuhyun.
~AUTHOR’S POV~
“hei, kenapa kalian kompak sekali hari ini? pasti kalian janjian untuk datang terlambat kan?” Ryeowook langsung mencerca Kibum dan Alexa saat kelas dance Shindong Songsaenim berakhir.
“aich, pabo! Untuk apa mereka janjian datang terlambat? Agar mereka di hukum Shindong songsaenim? Hah?” Kyuhyun menjitak kepala Ryeowook dengan kasar. Yang di jitak hanya meringis.
“aku bangun kesiangan lagi hari ini,” Kibum menjatuhkan kepalanya di meja. Ia menghela nafas panjang.
“itu sudah tak aneh,” Kyuhyun menimpali jawaban Kibum. Ryeowook hanya mengangguk kecil mengiyakan perkataan Kyuhyun. “yang aku bingung, tumben sekali kau datang terlambat Lex?” kali ini Kyuhyun menatap Alexa serius.
“ahh, aku ada sedikit masalah di rumah hari ini,” Alexa menjawab pertanyaan Kyuhyun dengan ogah-ogahan. Terlihat sekali ia sedang menyembunyikan sesuatu.
“cerita saja pada kami! Kami akan membantumu Lex,” kata Ryeowook bersemangat. Kyuhyun hanya mengangguk-angguk setuju perkataan Ryeowook. Sementara Kibum masih terlarut dalam diam. Tentu saja, ia pasti sangat kelelahan berlari 10 putaran lapangan basket.
~KIBUM’S POV~
“aku pulang duluan,” kataku cepat saat bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring.
“tak ikut bersama kami? Alex mau mentraktir jajangmyeon,” ajak Kyuhyun. Ah, aku sedang tidak mood hari ini. lebih baik aku pulang duluan.
“aku tidak ikut. Sampai jumpa!” aku segera berlari menuju gerbang di ikuti berpasang-pasang langkah murid yang lain.
—–
“krrrrriiiiing.”
Ah, suara apa sih pagi-pagi begini? Mengganggu tidurku saja!
Kutarik lagi selimutku menutupi seluruh badan. aku masih sangat mengantuk. Gara-gara penyakit insomniaku ini aku baru bisa tidur jam 3 pagi.
“krrrrriiiiing,” lagi-lagi suara itu. Ahh, sebenarnya suara apa sih? Aku benar-benar masih mengantuk.
Kubuka kedua mataku yang sebenarnya sangat berat. Ah, alarm! Yang tadi itu pasti suara alarm. Ku lirik jam wekker di meja belajarku. “jam 7?” kataku sentengah berteriak.
Aku segera bersiap-siap berangkat ke sekolah. Dengan cepat aku menghampiri sepedaku di garasi. “ah, sial. Kenapa bannya kempes di saat begini?” gerutuku kesal. Terpaksa hari ini aku berangkat sekolah dengan honda jazz biruku. Semoga hari ini aku tak terkena macet.
Aku terus-terusan melirik jam tanganku. 7.20, 10 menit lagi kelas akan di mulai. Bisa mati aku kalau terlambat lagi untuk yang kesekian kalinya.
Seoul Art High School, aku menapakkan kakiku di halaman sekolah tepat pukul 7.27. syukurlah aku tak terjebak macet hari ini.
Aku berfikir sejenak, tumben sekali hari ini parkiran sepi. Apa semua orang tak membawa kendaraan hari ini? itu terlalu mustahil, murid di sini kan rumahnya banyak yang jauh. Sudahlah, lupakan! Lebih baik aku segera masuk ke kelas.
Gerbangnya juga di tutup? Kulirik lagi jam tanganku, 7.29. aku belum terlambatkan?
“aicch, Kibum pabo! Tentu saja gerbangnya di tutup. Ini kan hari Minggu!” teriakku frustasi. Aku baru sadar kalau ini hari minggu. Kenapa aku jadi sebodoh ini sih?
~AUTHOR’S POV~
Honda jazz biru keluar dari parkiran Seoul Art High School dan segera melaju dengan kecepatan penuh di jalanan lengang Seoul.
“ah, sial. Kibum paboya! Hari ini kau melakukan hal yang sia-sia!,” gerutu namja tampan tersebut. Ia terus memacu kendaraannya tak tentu arah. “mmm, sepertinya aku harus mengganti seragamku ini. tak lucu aku berkeliaran memakai seragam hari minggu begini,” gumamnya.
Kibum meminggirkan mobilnya di jalanan yang sepi. Ia melirik ke jok belakang, celana jeans hitam dan kemeja putih terlipat rapi di sana. “untung aku masih menyimpan pakaian bersih di mobil.” Ia pun bergegas mengganti pakaiannya.
~KIBUM’S POV~
Sudah satu jam aku berkeliling jalanan Seoul yang benar-benar lengang ini. ahhh, ini sangat membosankan!
“mmm, bagaimana kalau pergi mengajak Kyuhyun ke game center?” gumamku pelan. “eh, dia kan kencan dengan Seohyun hari ini,” raut kekecewaan terukir jelas di wajah tampanku ini.
“kalau mengajak Ryeowook nonton drama musikal? Sepertinya tidak terlalu buruk,” terpikir ide lain di kepalaku. “iissshh, dia pasti sedang hunting resep baru dengan eommanya,” lagi-lagi wajah tampanku di hiasi raut kekecewaan.
“kalau Alex?” aku menggantung kata-kataku. “biasanya kan dia jarang ada kerjaan hari minggu begini,” sambungku lagi dengan sumringah.
~AUTHOR’S POV~
Kibum segera memutar balik mobilnya menuju rumah Alexa yang tak jauh dari Seoul Art High School. ia tersenyum-senyum sendiri sambil terus memacu mobilnya.
Setidaknya sekarang ia punya tujuan untuk pergi. Tidak seperti tadi, berputar-putar tak jelas di jalanan Seoul.
“aku menumpang makan di rumahnya sajalah. Haha,” gumam Kibum di sertai tawa kecil. “sekali-kali aku ingin main ke rumahnya. Ia jarang mengajakku mampir sih.”
“ting toongg,” bel pun berbunyi saat Kibum memencetnya.
Sepi, tak satu pun orang yang keluar dari kediaman keluarga Tomp. “ting toongg,” Kibum membunyikan bel sekali lagi. Tapi tetap sama, masih tetap sepi.
“mungkin tak ada orang, lebih baik aku pergi saja,” ucap Kibum pelan sambil berbalik menuju mobilnya.
“kkkrrrttt,” tiba-tiba terdengar suara dari arah rumah keluarga Tomp. Kibum pun segera berbalik untuk memastikan suara apa itu.
Terlihat seorang yeoja berwajah Amerika dengan rambut blondenya yang panjang berdiri di depan pintu. Wajahnya terlihat sangat pucat, tatapan matanya sangat sayu. “Alex, kau ganti gaya rambut?” tanya Kibum ragu.
~KIBUM’S POV~
Kulihat seorang yeoja berwajah Amerika dengan rambut blondenya yang panjang berdiri di depan pintu. Wajahnya terlihat sangat pucat, tatapan matanya sangat sayu.
Yeoja itu sangat mirip Alexa. Tapi, kenapa rambutnya lurus? “Alex, kau ganti gaya rambut?” tanyaku ragu. Ia hanya menggeleng pelan.
“lalu, sejak kapan rambutmu lurus?” tanyaku lagi. Ia hanya tersenyum tipis, dan tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Ia memberi isyarat agar aku mengikutinya ke dalam. Aku hanya membututinya di belakang.
Yeoja itu menghempaskan tubuh rampingnya ke sofa. “I’m Lizzy Tomp, Alexa’s old sister,” katanya datar. Mwo? Alexa punya saudara? Aku tak pernah melihatnya saat ke sini beberapa waktu lalu.
“kau teman sekolah Alex?” tanya yeoja itu. Aku mengangguk pelan.
“ne. Kibum imnida,” jawabku berusaha sopan. “emm, noona. Aku belum pernah melihatmu sebelumnya?” tanyaku ragu.
“aku memang tak tinggal di sini,” jawabnya dengan mata menerawang. Aku hanya memandanginya. “tidak usah terlalu formal padaku. Panggil saja aku Lizzy.”
Hening sejenak. “kau ke sini ingin bertemu Alex?” tanyanya masih dengan nada datar. Aku hanya mengangguk. “Alex, mom, and dad berangkat ke Los Angles kemarin sore,” katanya lagi.
“emm, noona. Eh, maksudku Lizzy. Aku pulang dulu. Anyeong,” pamitku sambil menunduk hormat padanya. Kulihat ia terdiam dengan tatapan kosong. Sepertinya dia kesepian. “besok aku ke sini lagi menemanimu,” tiba-tiba saja kata-kata itu meluncur dari bibirku. Ia tersenyum kecil.
~AUTHOR’S POV~
Kibum berjalan pelan keluar dari rumah keluarga Tomp. Sebuah senyuman terukir di bibirnya. “yeoja cantik,” gumamnya.
“ah, lebih baik aku ke beli jajangmyeon saja. Hari ini tak jadi menumpang makan di rumah Alex,” katanya pada diri sendiri. Tak lama honda jazz biru melaju cepat meninggalkan kediaman keluarga Tomp.
—–
“drrttt drrtt,” handphone Kibum bergetar di atas meja. Namja itu hanya menatap layar handphonenya yang masih bergetar. Senyuman sinis tersungging di bibirnya.
*Kwon YuRi*
Nama itu yang tertera di layar handphone Kibum. “untuk apa kau menghubungiku lagi hah?” Kibum berbicara handphonenya yang masih bergetar. Senyuman sinis masih melekat pada wajahnya.
~KIBUM’S POV~
7.03,  masih banyak waktu sampai jam pelajaran pertama dimulai. Lebih baik aku ke lapangan basket saja, mungkin anak-anak O2 sedang bermain basket.
“Kibum~ah,” tiba-tiba terdengar suara yeoja memanggilku dari arah belakang. Aku menoleh sebentar. Issh, mau apa lagi sih dia?
Kuteruskan saja langkahku tanpa menggubris panggilan yeoja itu. “Kibum~ah, aku ingin bicara sebentar,” katanya lagi. Tak lama terdengar suara derap langkah mendekat. “mianhae, jeongmal mianhae Kibum~ah,” tiba-tiba dia memelukku dari belakang. Kulepaskan pelukkannya dengan kasar.
“ada urusan apa lagi kau denganku?” tanyaku dingin. Rasa marah selalu membuncah ketika melihat wajahnya.
“mianhae Kibum~ah. Ayo kita mulai dari awal lagi,” ia menggenggam tangan kananku sementara aku masih terdiam. “saranghaeyo Kibum~ah, jeongmal saranghaeyo,” katanya lagi.
“itu tidak lucu Kwon YuRi!” bentakku seraya melepaskan genggamannya. Kulihat buliran-buliran bening jatuh dari matanya. Sebenarnya aku tak tega, tapi aku benar-benar sakit olehnya.
“bagaimana dengan Siwon sunbae? Apa dia kau tinggalkan juga seperti aku?” tanyaku dengan nada sinis.
~flashback~

Hari terakhir musim gugur, anak-anak  O2 mengajakku makan jajangmyeon langganan kami. Sebenarnya aku malas kemana-mana hari ini. apa lagi cuaca diluar sangat dingin.

“ahjussi, tolong jajangmyeonya empat,” pesan Kyuhyun. Hari ini kedai ini sedang ramai-ramainya.

Kualihkan pandanganku ke seberang jalan. Tepat di seberang jalan ini adalah sebuah restoran. Terlihat dari kaca restoran yang bening seorang yeoja dan namja sedang duduk berhadapan, mereka kelihatannya mesra sekali. “ah, itu kan..” gumamku pelan.

Aku segera bangkit dari dudukku. “Kibum~ah mau kemana? Sebentar lagi jajangmyeonnya jadi,” tanya Alexa padaku.

“aku ada urusan sebentar. Kalian makan duluan saja!” kataku dan langsung berlari keluar kedai.

“oh, begini pekerjaanmu Kwon YuRi?” kataku saat sampai di depan sebuah meja di restoran itu.

“oo..opp..pa?” tanyanya gelagapan. Kulihat namja di depannya bingung melihat kedatanganku. Aku mengenalnya, dia sunbaeku di sekolah, Siwon hyung.

“tak perlu kau jelaskan YuRi! Kita selesai sampai di sini!”. Aku segera pergi meninggalkan restoran ini. tak ku sangka, yeojachinguku teryata main-main di belakangku.

“oppa!” panggilnya lagi. Aku tetap melangkahkan kakiku keluar tanpa memperdulikannya. Ia pun sepertinya tidak mengejarku.

~flashback end~
“aku tak mau berurusan denganmu lagi YuRi!” kataku dingin. Ia diam mematung. Kulangkahkan kakiku lagi.
Baru beberapa langkah, tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang. “mianhae, jeongmal mianhae. Kenapa kau tak bisa memaafkanku Kibum~ah?” tanyanya lirih. Aku terdiam, dapat kurasakan hangat tubuhnya. Kurasa saat ini bahuku basah, ia menangis.
Kubalikkan tubuhku menghadapnya. Kupegang lembut kedua bahunya. “aku terlalu sakit YuRi! Aku terlalu mempercayaimu dulu, dan sekarang aku benar-benar sakit,” kataku akhirnya. “mianhae, sekarang aku masih belum bisa mempercayaimu,” kataku lembut. Kuberikan sapu tanganku untuk menghapus air matanya.
“Kibum~ah, sedang apa kau di sini?” tanya Ryeowook yang datang dari arah belakang YuRi. YuRi menoleh ke arahnya.
“isshh, yeoja babo! Untuk apa kau mendekati Kibum lagi hah?” tanya Ryeowook geram. Aku hanya diam. Kyuhyun menariknya menjauh dari YuRi. “lepaskan aku Kyuhyun~ah!” teriaknya pada Kyuhyun yang menariknya.
“ini bukan urusan kita!” kata Kyuhyun. “YuRi~ya mianhae,” kata Kyuhyun masih sambil menarik Ryeowook yang terus meronta-ronta.
“sebentar lagi jam pertama di mulai. Lebih baik segera ke kelasmu!” kataku sambil meninggalkannya pergi.
~AUTHOR’S POV~
“hei, mengapa tak ada yang memberitauku Alex ke Los Angeles?” tanya Kibum pada Kyuhyun dan Ryeowook saat sampai di kelas.
“salah kau sendiri, kenapa waktu itu kau tak ikut saat Alex mentraktir kita?” jawab Kyuhyun. Ryeowook hanya diam saja. “waktu itu dia pamitan,” tambahnya lagi.
“oh,” hanya itu respon yang keluar dari mulutnya.
—–
Kibum segera meluncur dengan sepeda birunya saat sekolah bubar. Tujuannya saat ini rumah keluarga Tomp. Ia sangat bersemangat bertemu dengan Lizzy.
“kau datang lagi hari ini?” tanya seorang yeoja yang berdiri di depan pintu saat Kibum sampai di rumah keluarga Tomp. Itu membuat Kibum sedikit terkejut.
“tentu saja Lizzy, aku akan menemanimu hari ini,” jawab Kibum dalam senyum. Yeoja bernama Lizzy itu hanya tersenyum tipis.
~KIBUM’S POV~
Omo, Lizzy menggandeng tanganku saat masuk ke rumahnya. Tapi, tangannya dingin sekali. Wajahnya juga masih terlihat pucat seperti kemarin. Apa dia sakit?
“kau pasti berfikir aku sedang sakit kan? aku tak kenapa-napa Kibum, tak usah khawatir!” Omo dia tau apa yang ku fikirkan? Hebat sekali.
“Lizzy, bagaimana kalau hari ini kita pergi makan es krim. Aku tau kedai es krim yang enak.” Aku sangat berharap semoga saja dia menerima ajakkanku.
Aku terus memandangi wajahnya yang cantik. Namun ia menggelengkan kepalanya pelan. Mungkin ini jawaban dari pertanyaanku yang tadi.
“waeyo?” tanyaku.
“molla,” jawabnya dengan tatapan kosong.
“hmm?” gumamku. “sepertinya kau benar-benar sakit Lizzy. Lebih baik kau istirahat saja! Aku akan pulang.” Aku bergegas meninggalkan rumah keluarga Tomp. Lizzy perlu istirahat, aku tak mau mengganggunya.
“andwae! temani aku, Kibum~ah!” katanya saat langkahku hampir mencapai pintu. Sorot matanya begitu memilukan. Apa dia sangat kesepian? Tapi kenapa? kenapa ia tak ikut keluarganya ke Los Angeles?
“temani aku! Aku merindukannya!” lagi-lagi kata-katanya membuatku bingung. Sepertinya memang tak perlu ku pikirkan.
“ne, aku akan menemanimu,” ucapku tulus.
Dia berjalan ke arahku pelan. “gomawoyo Kibum~ah,” dan langsung memelukku.
“cheonmaneyo. Aku akan ada di sini untukmu.”
Dia menarik tanganku lembut, dan melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan yang besar. Aku hanya mengikutinya di belakang.
Sebuah ruangan besar yang berisi beberapa alat musik. Lizzy berjalan perlahan menuju grand piano yang letaknya tak jauh dari tempat kami berdiri.
Jari-jarinya mulai menari di atas tuts-tuts piano. Intro I am Behind You mulai terdengar. Ini kan lagu duet.
geudaen al su innayo kkumeseorado al riga eopgetjyo 
oraetdongan geu nugudo moreuge 
geudae juwil seoseonggeoryeoon 
ireum moreul sarameul
Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak ikut menyanyikan lagu favoritku ini.

geudaen al su innayo
jimjakjochado motago itgetjyo 
jam mot deuneun bam geudaeui saenggage 
hollo gaseumman arhatdeon naraneun sarameul
Lizzy mulai melantunkan lirik penyanyi wanitanya. Suaranya merdu benar-benar merdu, kata-katanya juga begitu fasih.

eojjeonji geudaeneun naege 
meolli inneun byeol gata
chama yonggiga eobseo dagaseol su eobseo mangseorijiman 
manyak oeropdago neukkindamyeon dwidorabwayo 
jigeum honjaraseo seulpeudamyeon dwidora bwayo 
geudaeman algo geudaeman bomyeo saraon nugungaga
geogi seoisseulji moreunikkayo
kami benar-benar berduet. Keren, benar-benar keren. Sepertinya Lizzy menyanyi dengan sepenuh hati. Kalau begitu, aku juga akan menyanyi dengan sepenuh hatiku.

geudaen algo innayo
isunganedo kkaedatji motajyo 
geudaega jeogi sumswineun geollodo 
naegen eolmana sojunghan gippeumi doeneunji

suaranya membuatku merinding. Suara macam apa itu? Suara malaikatkah?

hoksi dareun sarange honjaga anil kkabwa
waenji duryeoum apseo malhal suga eobseo sumgyeowatjiman 

selain punya wajah yang cantik, suaranya pun amat-sangat cantik. Mungkinkah ia benar-benar malaikat? Angel without wings.

manyak oeropdago neukkindamyeon dwidorabwayo 
jigeum honjaraseo seulpeudamyeon dwidorabwayo 
geudaeman algo geudaeman bomyeo saraon nugungaga
geogi seoisseulji moreunikkayo
aku tak bisa melepaskan pandanganku dari  wajahnya. Omona, kenapa aku ini? apa aku jatuh cinta?

geudae nawa gatdamyeon mangseoriji mayo 
nareul saranghandamyeon jigeum malhaeyo 
uri seoro meomutgeorin siganmankeum 
heullyeo bonaen harumankeum
saranghal siganeun jureodeuneunde 
emosiku benar-benar keluar saat menyanyikan lagu ini. entah karena ada Lizzy di depanku atau kenapa. aku tak tau.

ijen sumgyeowatdeon geuriumeul malhaebomnida 
sorinaeji motan nae sarangeul gobaekhamnida 
seulpeun daedamman doraondahaedo huhoehajin anhayo
saranghaetdeon geollo chungbunhanikka 
DEG! Apa lagi ini? Lizzy tersenyum padaku. Senyumnya…. Omo, aku bisa mati berdiri kalau begini.

manyak oeropdago neukkindamyeon 
jigeum honjaraseo seulpeudamyeon dwidorabwayo
maldo motago baraman bomyeo saraon han baboga
geogi seoisseulji moreunikkayo 
geu baboga nainikkayo
Benar-benar penuh dengan emosi. Aku dapat merasakan jiwa lagu ini. I am behind you Lizzy.
~AUTHOR’S POV~
“aku pulang dulu. Besok kita bertemu lagi.” Kibum mengecup kening Lizzy. Terlihat buliran-buliran bening menetes dari kedua mata Lizzy. Kibum yang melihatnya langsung menghapusnya dengan jemarinya lembut.
“waktuku habis.” Tiba-tiba Lizzy memeluk Kibum. Kibum yang bingung hanya diam dan membalas pelukkan Lizzy. Sebenarnya Kibum tak mengerti perkataan Lizzy barusan.
“good bye! See you,” teriak Kibum dari jalan.
—–
“eomma, aku berangkat!” teriak Kibum dari garasi pada eommanya yang kebetulan sedang mengunjunginya.
Kibum mengayuh sepedanya dengan kuat. Sebenarnya hari masih pagi, tapi ia memang sedang bersemangat hari ini.
“Kibum~ah,” tiba-tiba ada yang memanggilnya saat ia memarkirkan sepedanya. Seorang yeoja berdiri tak jauh dari Kibum.
“ada apa?” tanya Kibum malas-malasan. Yeoja itu menggenggam kedua tangan Kibum.
“apa ada yeoja lain di hatimu?” tanya yeoja itu.
“MWO?” Kibum segera melepaskan tangan yeoja itu dari kedua tangannya. “apa maksudmu bertanya seperti itu?”
“apa kau sudah punya penggantiku?” tanya yeoja itu lagi. Kibum hanya diam seribu bahasa, tak sedikit pun kata yang keluar dari mulutnya. Ia mengangguk kecil.
“araseo. Aku tak akan mengganggumu lagi. Semoga kau bahagia!” YuRi tersenyum tulus, Kibum pun membalasnya dengan tersenyum.
“heh, yeoja babo! Kenapa kau masih mengganggu Kibum? Aku tak akan pernah memaafkanmu!” Ryeoowok segera berlari menuju YuRi saat ia melihat Kibum bersama YuRi. Tapi dengan sigap Kyuhyun segera menahan Ryeowook.
Ryeowook yang tubuhnya lebih kecil dari Kyuhyun tidak dapat berbuat banyak. “kenapa kau menahanku?” tanya Ryeowook geram. Ia masih berusaha melepaskan dirinya dari Kyuhyun.
“itu urusan mereka. Biar mereka yang menyelesaikannya!” jawab Kyuhyun bijaksana. Ryeowook hanya diam mendengar perkataan Kyuhyun.
Sementara YuRi berjalan ke arah mereka berdua. “mianhae Ryeowook~ah, Kyuhyun~ah aku tak akan mengganggu Kibum lagi,” katanya sambil membungkukkan badannya.
“mianhae YuRi~ya, kami yang salah.” Kyuhyun membungkukkan badannya dan menyenggol-nyenggol Ryeowook dengan lengannya agar melakukan hal yang sama dengannya.
YuRi hanya tersenyum dan berlalu dari hadapan mereka. Kibum segera menghampiri mereka yang masih terdiam.
“ayo ke kelas! Sebentar lagi kelas vokal dimulai. Ini pelajaran kesukanmu kan Ryeowook~ah?” Kibum menarik lengan sahabat-sahabatnya.
~KIBUM’S POV~
Ayolah, lama sekali bel berbunyi. aku ingin cepat-cepat bertemu Lizzy.
“aku duluan yaa!” teriakku yang sudah keluar kelas duluan setelah bel berbunyi. aku tak menghiraukan Kyuhyun dan Ryeowook yang sepertinya ingin berbicara dulu denganku. Lizzy, I’m coming!
“ting toongg.” Sudah yang kesekian kalinya aku menekan bel. Tapi tak satu pun orang yang keluar dari rumah ini. kau kemana Lizzy? Aku benar-benar gelisah sekarang.
Sudah 1 jam aku mondar-mandir di depan rumah keluarga Tomp. Kebetulan aku melihat seseorang keluar dari rumah sebelah. “ahjumma, mianhae aku mengganggu. apa kau tau keluarga yang tinggal di sebelah?”
“keluarga Tomp?” Aku mengangguk kecil. “mereka pergi ke luar negeri sejak beberapa hari yang lalu.”
“kalau Lizzy?” tanyaku lagi. Kulihat ahjumma itu sedikit terkejut mendengar pentanyaanku.
“dia sudah tak ada,” jawabnya. “mianhae, saya buru-buru,” lanjutnya lagi.
“kamsahamnida.” Mungkin Lizzy sedang pergi keluar. Lebih baik aku pulang saja.
~AUTHOR’S POV~
Kibum mengayuh sepedanya kuat-kuat. “aduh, kenapa hari ini aku kesiangan,” gerutunya.
“Alex?” Kibum segera menghampiri Alexa setelah memarkirkan sepedanya. Alexa tak menggubris panggilan Kibum. Kini ia malah menarik tangan Kibum menuju kelasnya. Sepertinya ia belum ingin bicara sebelum sampai di kelas.
“syukurlah tak terlambat.” Alexa melepaskan tangan Kibum setelah sampai di kelas.
“Aleeeexx!” Ryeowook berlari menuju Alexa dan Kibum yang masih berada di pintu. Ryeowook sudah bersiap siap memeluk Alexa. Tapi, Kyuhyun menariknya dari belakang. Dan ia yang memeluk Alexa duluan.
“anak kecil jangan peluk-peluk,” kata Kyuhyun sambil menjulurkan lidahnya ke arah Ryeowook.
“kau curang Kyuuuuu. Aku juga mau!” kali ini Ryeowook yang memeluk Alexa.
“nanti siang ke tempat biasa yaa,” Alexa memasang senyum khasnya.
~KIBUM’S POV~
“hei, makanlah punyamu! Jangan kau makan punyaku juga!” gerutu Ryeowook pada Kyuhyun yang sedang asik menyendok jajangmyeon dari piring Ryeowook. Ryeowook segera memindahkan piringnya jauh dari jangkauan Kyuhyun.
“punyamu enak,” timpal Kyuhyun sambil memasang senyum lebar. Alexa tertawa lepas melihat kelakuan mereka. Ryeowook memelotot ke arah Kyuhyun.
“Alex, kau punya eonnie?” tanyaku tiba-tiba. Mendadak semuanya diam. Alexa memandangku sekilas dan menundukkan kepalanya. Ia mengangguk kecil. “aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu di rumahmu. Dan kurasa aku jatuh cinta padanya,” sambungku lagi.
Kyuhyun dan Ryeowook hanya berpandangan mendengarnya. “itu mustahil Kibum~ah! Kau pasti bercanda.” Alexa masih menundukkan wajahnya. Kulihat buliran-buliran bening mulai jatuh dari sudut matanya.
Hei, dia kenapa? apa ada yang salah dengan perkataanku? “dia sudah meninggal Kibum~ah. Setahun lalu, dia bunuh diri.” Kali ini kata-katanya benar-benar menusuk jantungku.
“you are lie, right?” tanyaku tak percaya. Kalau benar Lizzy sudah meninggal, lalu siapa yang bersamaku beberapa hari yang lalu? Hantu? Arwah penasaran? Tak ada yang seperti itu di dunia ini.
“no! I’m truth Kim Kibum!” jawab Alexa dengan berderai air mata. “aku pergi ke Los Angeles pun untuk memperingati setahun kematian Lizzy.”
“tapi aku benar-benar bertemu dengannya!” Aku ingat, aku pernah berfoto dengannya saat terakhir kali bertemu Lizzy. Segera kucari foto 2 hari yang lalu itu di handphoneku. “ahh,” aku benar-benar terkejut melihatnya.
Di sudut kanan foto itu tertera tanggal 2 hari yang lalu. Terlihat aku berdiri dengan background sebuah grand piano, di sebelahku terlihat sebuah bayangan buram. Aku masih ingat, Lizzy berdiri tepat di sampingku.
Aku menunjukkan foto itu pada Alexa, Kyuhyun dan Ryeowook. “Kibum~ah, gwencana?” sepertinya Kyuhyun sedang mencoba menenangkanku yang agak shock. Aku menarik nafas panjang.
“she is the ghost?” tanyaku ragu.
“maybe,” jawab Alexa yang sepertinya juga ragu. Mendadak hatiku terasa sesak. Aku benar-benar tak bisa membayangkan. Aku jatuh cinta pada hantu cantik itu.
~AUTHOR’S POV~
“Alex, boleh kami tau tentang kematian eonnie mu?” tanya Kibum yang sebenarnya masih shock.
“tentu saja.”
~flashback~

“aku selalu mencintainya tanpa ia tau.” Lizzy terus saja mengoceh sambil memeluk erat boneka teddy bear berwarna pink. Alexa yang bersamanya hanya diam saja. “dalam mimpi pun aku tak akan pernah bisa memberitaunya,” sambung Lizzy lagi. Tatapannya kosong. “dia tak akan pernah tau, karena hanya aku yang bodoh.”

“sudahlah, jangan bicarakan itu lagi. Menyesal pun kau tak akan bisa memutar waktu!” Alexa tak ingin melihat eonnie satu-satunya itu terus-terusan bersedih.

Yang dibicarakan Lizzy adalah Yesung. Alexa mengetahui tentang Yesung. Yesung adalah orang yang sangat dicintai Lizzy. Lizzy selalu menyembunyikan perasaannya pada Yesung. Dia tidak pernah mencoba mengerti perasaannya.

Sampai saat itu tiba, Yesung mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya. Semuanya telah terlambat. Satu hal yang Lizzy tak tau, ternyata Yesung pun sangat mencintainya. ia selalu mengamati Lizzy dari belakang.

Semuanya terungkap setelah kematian Yesung. Tepat di hari kecelakaan itu, sebenarnya Yesung ingin mengungkapkan perasaannya pada Lizzy. Di mobil nya di temukan sebuah boneka teddy bear pink dan sepucuk surat.


To : Lizzy

Apakah kamu tau
Bahkan dalam mimpipun
Aku tak punya kesempatan untuk memberi tau padamu
Sudah sejak lama, kamu tetap tidak tau
Meskipun kita tidak memiliki keberanian
Aku yang tidak memiliki cukup keberanian untuk dekat denganmu
Aku hanya menunggu
Mungkin untuk orang lain
Cinta bukanlah sesuatu yanng dilakukan sendiri
Tetapi didepan aku merasa takut, aku tidak tau kenapa
Aku tidak bisa bicara, aku hanya bisa menyembunyikannya
Jika kamu merasa kesepian,
Cukup berputar dan lihat ke belakang
Jika kamu sendirian, jika kamu sedih
Cukup berputar dan lihat ke belakang
Satu-satunya orang yang berdiri disana,
Jika kamu mencintaiku, tolong katakan itu sekarang
Cinta yang tidak bisa kita bicarakan
Kini waktunya untuk mengakui
Walaupun aku hanya bisa mendengar jawaban yang menyakitkan
Aku tidak akan menyesal
Itu cukup, selama aku mempunyai cinta
Orang bodoh yang berdiri disana
Mungkin kau tidak tau
Karena yang bodoh itu adalah aku
I Am Behind You
Beberapa minggu setelah kematian Yesung, Lizzy benar-benar semakin terpuruk. Dia lebih suka diam dan melamun. Namun itu tak berlangsung lama, karena setelah itu Lizzy di temukan tewas bunuh diri di kamarnya. Ia menyesal tak pernah mengetahui perasaan Yesung. Dan ia juga menyesal tak pernah mengungkapkan perasaannnya. Sampai semuanya pun terlambat.

~flashback end~
“Kibum~ah, kau yakin tak apa-apa?” Kyuhyun benar-benar khawatir dengan keadaan Kibum. Sedangkan Ryeowook hanya diam saja sejak tadi. sesekali ia bergidik ngeri, mungkin ia sedang membayangkan jika ia yang berada di posisi Kibum.
“aku hanya sedikit shock,” Kibum menyahuti pertanyaan Kyuhyun.
“sepertinya dia menyukaimu!” kata-kata Alexa semakin membuat Kibum terkejut. “tingkahmu itu mirip Yesung oppa.” Ryeowook lagi-lagi hanya bergidik ngeri.
—–
Sekarang aku benar-benar percaya. ‘mereka’ memang benar-benar ada. Ini pengalaman yang tak akan pernah aku lupakan, jatuh cinta pada seorang hantu cantik. Lizzy Tomp, terima kasih sudah sempat mewarnai hari-hariku. Ku do’akan, semoga kau bahagia dengan Yesung hyung di surga. I am behind you.

1 komentar:

  1. Casino Site in India: Latest Bonuses & Offers
    Casino Site India: Latest Bonuses & Offers. India · Top 10 Casino Site · #1 Casino Site for Online Poker · #2 Casino 카지노사이트luckclub Site for Online Casino

    BalasHapus

Reader yang baik, saya sangat berharap kalian meninggalkan jejak setelah membaca. sepatah dua patah kata sangat bermanfaat membangun semangat saya menulis.. :)